Cara Budidaya Tanaman Sistem Aeroponik Sederhana
04.48
sistem pertanian kita dalam beberapa dekade ini
mengalami kemajuan pesat. Berbagai macam teknik budidaya tanaman diciptakan,
mulai dari sistem hidroponik sampai sistem aeroponik.
Budidaya Aeroponik Sederhana
Yang pertama kali kita akan mengenali terlebih
dahulu apa itu sistem bertanam aeroponik.
Ditinjau dari segi bahasa, aeroponik berasal dari kata aero yang berarti udara dan ponus yang berarti daya. Jadi sederhananya sistem menanam menggunakan teknik aeroponik merupakan suatu cara bercocok tanam di udara tanpa melibatkan penggunaan tanah.
Sebenarnya kalau melihat proses yang sesungguhnya di lapangan, teknik aeroponik lebih tepatnya merupakan suatu tipe hidroponik (memberdayaakan air) karena air yang berisi larutan hara disemburkan dalam bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman. Akar tanaman yang ditanam menggantung akan menyerap larutan hara tersebut. Cara menyemprotkan air dan nutrisi diantaranya menggunakan irigasi sprinkler.
Ditinjau dari segi bahasa, aeroponik berasal dari kata aero yang berarti udara dan ponus yang berarti daya. Jadi sederhananya sistem menanam menggunakan teknik aeroponik merupakan suatu cara bercocok tanam di udara tanpa melibatkan penggunaan tanah.
Sebenarnya kalau melihat proses yang sesungguhnya di lapangan, teknik aeroponik lebih tepatnya merupakan suatu tipe hidroponik (memberdayaakan air) karena air yang berisi larutan hara disemburkan dalam bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman. Akar tanaman yang ditanam menggantung akan menyerap larutan hara tersebut. Cara menyemprotkan air dan nutrisi diantaranya menggunakan irigasi sprinkler.
Cara Kerja Sistem Aeroponik
sumber : www.google.co.id
Secara umum ada tiga jenis sistem aeroponik;
tekanan rendah (simpel), tekanan tinggi (menengah), dan sistem aeroponik
komersial.
Sistem aeroponik tekanan rendah adalah sistem yang cukup mudah untuk dipraktekkan. Tetapi tentu saja karena sederhana konsekuensinya tidak terlalu efektif. Teknik ini menggunakan air nutrisi yang disemprotkan dengan pompa kecil / jet untuk memberikan nutrisi ke tanaman.
Sistem aeroponik tekanan tinggi menggunakan pompa tekanan tinggi yang menyemprotkan larutan yang kaya nutrisi ke akar. Sistem ini juga dirancang dengan perangkat untuk pemurnian udara/air, polimer khusus, dan metode sterilisasi hara.
Sistem aeroponik komersial lebih canggih lagi. Selain menggunakan pompa tekanan tinggi, juga menggunakan sistem yang lebih kompleks dari matriks biologis. Perangkat yang ada umumnya terdiri dari pompa bertekanan teknologi, sistem anti-penyakit, alat pemanas dan pendingin, lampu untuk cahaya buatan, dan proses yang otomatis serta berjalan terus menerus.
Contoh Jenis Tanaman Aeroponik
Sistem aeroponik tekanan rendah adalah sistem yang cukup mudah untuk dipraktekkan. Tetapi tentu saja karena sederhana konsekuensinya tidak terlalu efektif. Teknik ini menggunakan air nutrisi yang disemprotkan dengan pompa kecil / jet untuk memberikan nutrisi ke tanaman.
Sistem aeroponik tekanan tinggi menggunakan pompa tekanan tinggi yang menyemprotkan larutan yang kaya nutrisi ke akar. Sistem ini juga dirancang dengan perangkat untuk pemurnian udara/air, polimer khusus, dan metode sterilisasi hara.
Sistem aeroponik komersial lebih canggih lagi. Selain menggunakan pompa tekanan tinggi, juga menggunakan sistem yang lebih kompleks dari matriks biologis. Perangkat yang ada umumnya terdiri dari pompa bertekanan teknologi, sistem anti-penyakit, alat pemanas dan pendingin, lampu untuk cahaya buatan, dan proses yang otomatis serta berjalan terus menerus.
Contoh Jenis Tanaman Aeroponik
Jenis
tanaman yang umumnya ditanam secara aeroponik diantaranya adalah selada,
kangkung dan bayam. Jenis tanaman yang sering dibudidayakan secara aeroponik
pada umumnya berupa sayuran daun yang waktu panennya sekitar satu bulan setelah
pindah tanam.
sumber : www.google.co.id
Alat Bahan dan Media Tanam Aeroponik
Alat – alat yang digunakan dalam teknik
aeroponik ini antara lain sebagai berikut :
1. Jaringan Irigasi Sprinkler
2. Jet Pump (pompa air)
3. Nozzle Sprinkler
4. Pipa Paralon/PVC
5. Pipa Etilen
6. Rokcwool
7. Styrofoam
8. Larutan Nutrisi
9. Bibit Tanaman
Prinsip pengaplikasian dari sistem aeroponik secara sederhana adalah sebagai berikut :
1. Jaringan Irigasi Sprinkler
2. Jet Pump (pompa air)
3. Nozzle Sprinkler
4. Pipa Paralon/PVC
5. Pipa Etilen
6. Rokcwool
7. Styrofoam
8. Larutan Nutrisi
9. Bibit Tanaman
Prinsip pengaplikasian dari sistem aeroponik secara sederhana adalah sebagai berikut :
Siapkan Styrofoam dan buatlah lubang-lubang tanam dengan jarak kurang lebih 15 cm. Buatlah ganjal busa atau bisa menggunakan rockwool untuk meletakkan semaian sayuran yang nantinya ditancapkan pada lubang tanam. Akar tanaman sayuran ini nantinya akan menjuntai bebas ke bawah. Di bawah styrofoam terdapat sprinkler (alat pengabut) yang memancarkan kabut larutan nutrisi ke atas hingga mengenai akar.
Cara Kerja penggunaan sprinkler dapat menjamin
ketepatan waktu penyiraman, jumlah air dan keseragaman distribusi air di
permukaan tanah secara terus-menerus selama produksi tanaman dengan masukan
tenaga kerja rendah. Cara tersebut dapat menciptakan uap air di udara
sekeliling tanaman serta memberikan lapisan air pada akar, sehingga menurunkan
suhu sekitar daun dan mengurangi evapotranspirasi.
Sistem pancaran atau pengabutan dapat diatur secara intermittend, nyala-mati (on-off) bergantian menggunakan timer, asal lama mati (off) tidak lebih dari 15 menit karena di khawatirkan tanaman akan layu. Bila pompa dimatikan, butiran larutan yang melekat pada akar dapat bertahan kurang lebih selama 15 menit. Pancaran atau pengabutan juga dapat diberikan hanya pada waktu siang hari saja. Namun, cara ini kurang dianjurkan karena kesempatan pemberian nutrisi pada tanaman menjadi kurang maksimal.
Sistem pancaran atau pengabutan dapat diatur secara intermittend, nyala-mati (on-off) bergantian menggunakan timer, asal lama mati (off) tidak lebih dari 15 menit karena di khawatirkan tanaman akan layu. Bila pompa dimatikan, butiran larutan yang melekat pada akar dapat bertahan kurang lebih selama 15 menit. Pancaran atau pengabutan juga dapat diberikan hanya pada waktu siang hari saja. Namun, cara ini kurang dianjurkan karena kesempatan pemberian nutrisi pada tanaman menjadi kurang maksimal.
Keuntungan dari Sistem Aeroponik
Sistem aeroponik dapat memberikan manfaat bagi
petani yang tidak mempunyai lahan, karena aeroponik tidak membutuhkan tanah,
tetapi media tanam yang berupa styrofoam
yang akarnya menggantung di udara. Sehingga bisa dijadikan sebagai lahan di
pekarangan rumah.
Selain itu, sayuran hasil budidaya dengan sistem aeroponik terbukti mempunyai kualitas yang baik, higienis, sehat, segar,renyah, beraroma, dan disertai citarasa yang tinggi. Sayuran aeroponik dapat mengisi peluang kebutuhan tingkat masyarakat menengah ke atas. Oleh karena itu, sistem aeroponik mulai banyak dikembangkan di Indonesia.
Salah satu kunci keunggulan budidaya aeroponik ialah oksigenasi dari tiap butiran kabut halus larutan hara yang sampai ke akar. Selama perjalanan dari lubang sprinkler hingga sampai ke akar, butiran akan menambat oksigen dari udara hingga kadar oksigen terlarut dalam butiran meningkat. Dengan demikian proses respirasi pada akar dapat berlangsung lancar dan menghasilkan banyak energi. Selain itu dengan pengelolaan yang terampil, produksi dengan sistem aeroponik dapat memenuhi kualitas, kuantitas dan kontinuitas.
Teknik aeroponik membantu lingkungan dengan menghemat air, mengurangi jumlah tenaga kerja manusia yang terlibat, dan cenderung aman untuk dikonsumsi. Karena akar menggantung di udara, tanaman menerima lebih banyak udara.
Selain itu, sayuran hasil budidaya dengan sistem aeroponik terbukti mempunyai kualitas yang baik, higienis, sehat, segar,renyah, beraroma, dan disertai citarasa yang tinggi. Sayuran aeroponik dapat mengisi peluang kebutuhan tingkat masyarakat menengah ke atas. Oleh karena itu, sistem aeroponik mulai banyak dikembangkan di Indonesia.
Salah satu kunci keunggulan budidaya aeroponik ialah oksigenasi dari tiap butiran kabut halus larutan hara yang sampai ke akar. Selama perjalanan dari lubang sprinkler hingga sampai ke akar, butiran akan menambat oksigen dari udara hingga kadar oksigen terlarut dalam butiran meningkat. Dengan demikian proses respirasi pada akar dapat berlangsung lancar dan menghasilkan banyak energi. Selain itu dengan pengelolaan yang terampil, produksi dengan sistem aeroponik dapat memenuhi kualitas, kuantitas dan kontinuitas.
Teknik aeroponik membantu lingkungan dengan menghemat air, mengurangi jumlah tenaga kerja manusia yang terlibat, dan cenderung aman untuk dikonsumsi. Karena akar menggantung di udara, tanaman menerima lebih banyak udara.
Penulis : Rana
kinanti
Ditulis pada : 4
Agustus 2016
Diakses pada 28 Agustus 2016
2 komentar
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusArtikel tersebut memuat beberapa faktor yang membuat artikel tersebut bernilai penyuluhan, yaitu :
BalasHapus1. Sumber teknologi/ide
Artikel tersebut memiliki ide inovasi bercocok tanam yang menarik, yaitu menggunakan cara aeroponik dan sumber teknologi dalam penggunaannya dibutuhkan dalam kadaran bahan yang sederhana.
2. Sasaran
Sasaran pada artikel ini jelas mengarah kepada petani-petani sawah dan industri, serta tak terkecuali orang-orang yang tertarik pada inovasi-inovasi prtanian.
3. Manfaat
Manfaat ide tersebut bisa dilihat dari bahasan keuntungan ide, yaitu ide ini tidak membutuhkan tanah, tetapi media tanam yang berupa styrofoam yang akarnya menggantung di udara. Sehingga bisa dijadikan sebagai lahan di pekarangan rumah.
Manfaat lainnya adalah oksigenasi dari tiap butiran kabut halus larutan hara yang sampai ke akar. Dengan demikian proses respirasi pada akar dapat berlangsung lancar dan menghasilkan banyak energi. Selain itu dengan pengelolaan yang terampil, produksi dengan sistem aeroponik dapat memenuhi kualitas, kuantitas dan kontinuitas. Teknik aeroponik membantu lingkungan dengan menghemat air, mengurangi jumlah tenaga kerja manusia yang terlibat, dan cenderung aman untuk dikonsumsi. Karena akar menggantung di udara, tanaman menerima lebih banyak udara.
4. Nilai Pendidikan
Artikel ini memuat nilai pendidikan dengan cara memberikan informasi mengenai teknik penggunaan sistem aeroponik tersebuk, bagaimana sistem kerjanya, dan informasi mengenani prinsip kerja agar dimungkinkan adanya inovasi-inovasi baru di masa depan.
Nilai berita artikel ini adalah :
1. Timelines
Berita ini masih tergolong baru karena sumbernya menulis artikel ide ini pada tanggal 4 Agustus 2016. Belum sekitar satu bulan dan secara nyata aeroponik tergolong informasi up to date dan baru.
2. Proximity
Berita ini bersifat dekat dengan petani lewat pendekatan fisik dilihat dari pemaparan sistem kerjanya yang memungkinkan keharusan adanya seorang ahli untuk memberikan contoh nyata di lapangan bersama petani.
3. Importance
Info dari berita ini sangat penting terlebih untuk para petani yang memiliki minim lahan akan tetapi haus akan inovasi agar memudahkan pekerjaannya sebagai petani.
4. Policy
Kebijakan dari aeroponik sendiri bisa dilihat pada bahasan prinsip kerja aeroponik sendiri.
5. Consequence
Akibat dari prinsip kerja aeroponik ini yang sederhana membuat petani bisa mendapatkan keunggulan dan manfaat dari aeroponik tesebut
Abdurrahman Muhammad Fikri Rasdi
15/383511/PN/14342
DPKP A4/06